SHAHIH BUKHARI nomor : 44

(۳۳) بَابُ زِيَادَةِ الْإِيمَانِ وَنُقْصَانِهِ وَقَوْلِ اللَّهُ تَعَالَى: ﴿وَزِدْنَاهُمْ هُدًى﴾ [اَلْكَهْفِ : ۱۳] وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَانًا﴾ [اَلْمُدَثِّرُ : ۳۱] وَقَالَ: الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ [اَلْمَائِدَةُ : ٣] فَإِذَا تَرَكَ شَيْئًا مِنْ الْكَمَالِ فَهُوَ نَاقِصٌ. ٤٤ - حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ: حَدَّثَنَا هِشَامٌ قَالَ: حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: ((يَخْرُجُ مِنْ النَّارِ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ وَفِي قَلْبِهِ وَزْنُ شَعِيرَةٍ مِنْ خَيْرٍ وَيَخْرُجُ مِنْ النَّارِ مَنْ قَالَ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ وَفِي قَلْبِهِ وَزْنُ بُرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ وَيَخْرُجُ مِنْ النَّارِ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ وَفِي قَلْبِهِ وَزْنُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ قَالَ أَبُو عَبْدِ اللّٰهِ قَالَ أَبَانُ : حَدَّثَنَا قَتَادَةُ حَدَّثَنَا أَنَسٌ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ: ((مِنْ إِيمَانٍ)) مَكَانَ ((خَيْرٍ)) [انظر : ٤٤٧٦، ٦٥٦٥ ، ٧٤١٠، ٧٥١٦ ،۷۵۱۰ ،۷۵٠٩،٧٤٤٠] (33) Bab Bertambah dan Berkurangnya Iman Allah berfirman, "Dan kami tambahkan petunjuk kepada mereka," (QS. AL KAHFI:13); "Agar orang yang beriman bertambah imannya," (QS. AL MUDATSTSIR:31); "Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian untuk kalian," (QS.AL MAAIDAH :3); jika seseorang meninggalkan sedikit saja dari kesempurnaan berarti la menjadi kurang. 44. Muslim bin Ibrahim menyampaikan kepada kami dari Hisyam, dari Qatadah, dari Anas bahwa Nabi ﷺ bersabda, "Orang yang mengucapkan là ilaha illallah (tiada ilah selain Allah) dan di dalam hatinya terdapat kebaikan sebesar biji jelai (jawawut) dia akan keluar dari neraka; orang yang mengucapkan lå ilaha illallah (tiada ilah selain Allah) dan di dalam hatinya ada kebaikan sebesar biji gandum, dia akan keluar dari neraka; orang yang mengatakan lå ilaha illallah (tiada ilah selain Allah) dan di dalam hatinya ada kebaikan sebesar biji sawi, dia akan keluar dari neraka." Abu Abdullah berkata, Aban berkata, Qatadah menyampaikan dari Anas, dari Nabi ﷺ yang bersabda, "iman" Kata "kebaikan" diganti dengan kata "iman".[ HR. BUKHARI nomor : 44 ] (Lihat hadits no. 4476, 6565, 7410, 7440, 7509, 7510, dan 7516).