SHAHIH BUKHARI nomor : 33

(٢٤) بَابُ عَلَامَةِ الْمُنَافِقِ ٣٣ - حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ أَبُو الرَّبِيعِ قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ: حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ مَالِكِ بْنِ أَبِي عَامِرٍ أَبُو سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: ((آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاتٌ : إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ)). [انظر : ٢٦٨٢، ٢٧٤٨, ٦٠٩٥ ] (24) Bab Tanda-Tanda Orang Munafik 33. Sulaiman Abu ar-Rabi' menyampaikan kepada kami dari Ismail bin Ja'far, dari Nafi' bin Malik bin Abu Amir Abu Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah bahwa Nabi ﷺbersabda, "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu: jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari, dan jika diberi amanat dia berkhianat."[HR. BUKHARI nomor : 33 ] (Lihat hadits no. 2682, 2749, dan 6095).