SHAHIH BUKHARI nomor : 87

(٢٥) بَابُ تَحْرِيْضِ النَّبِيِّ ﷺ وَفَدَ عَبْدِ الْقَيْسِ عَلَى أَنْ يَحْفَظُوا الْإِيمَانَ وَالْعِلْمَ وَيُخْبِرُوا مَنْ وَرَاءَهُمْ وَقَالَ مَالِكُ بْنُ الْحُوَيْرِثِ : قَالَ لَنَا النَّبِيُّ ﷺ: ((ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ فَعَلِّمُوهُمْ)). ۸۷- حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ: حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي جَمْرَةً قَالَ: كُنْتُ أَتَرْجِمُ بَيْنَ ابْنِ عَبَّاسٍ وَبَيْنَ النَّاسِ فَقَالَ: إِنَّ وَفْدَ عَبْدِ الْقَيْسِ أَتَوْا النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ : مَنِ الْوَفْدُ؟ أَوْ مَنْ الْقَوْمُ؟)) قَالُوْا : رَبِيْعَةُ فَقَالَ: ((مَرْحَبًا بِالْقَوْمِ أَوْ بِالْوَفْدِ غَيْرَ خَزَايَا وَلَا نَدَامَى)) قَالُوا : إِنَّا نَأْتِيْكَ مِنْ شُقَّةٍ بَعِيْدَةٍ وَبَيْنَنَا وَبَيْنَكَ هُذَا الْحَيُّ مِنْ كُفَّارِ مُضَرَ وَلَا نَسْتَطِيْعُ أَنْ نَأْتِيَكَ إِلَّا فِي شَهْرٍ حَرَامٍ فَمُرْنَا بِأَمْرٍ نُخْبِرُ بِهِ مَنْ وَرَاءَنَا نَدْخُلُ بِهِ الْجَنَّةَ فَأَمَرَهُمْ بِأَرْبَعٍ وَنَهَاهُمْ عَنْ أَرْبَعٍ أَمَرَهُمْ بِالْإِيمَانِ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلْ وَحْدَهُ قَالَ: ((هَلْ تَدْرُوْنَ مَا الْإِيمَانُ بِاللَّهِ وَحْدَهُ؟ قَالُوا: اَللّٰهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ: ((شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللّٰهِ وَإِقَامُ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ وَتُعْطُوا الْخُمْسَ مِنْ الْمَغْنَمِ وَنَهَاهُمْ عَنْ الدُّبَّاءِ وَالْحَنْتَمِ وَالْمُزَفَّتِ قَالَ شُعْبَةُ : رُبَّمَا قَالَ: ((النَّقِيْرِ)) وَرُبَّمَا قَالَ: ((الْمُقَيَّرِ)) قَالَ: احْفَظُوْهُ وَأَخْبِرُوْهُ مَنْ وَرَاءَكُمْ)). [راجع: ٥٣] 25) Bab Anjuran Nabi kepada Utusan Abdul Qais untuk Menjaga Iman dan Ilmu serta Memberi tahu Kaumnya Malik bin al-Huwairits meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Kembalilah kalian kepada keluarga kalian dan ajari mereka." 87. Muhammad bin Basyar menyampaikan kepada kami dari Ghundar, dari Syu'bah, dari Abu Jamrah yang berkata bahwa dia pernah menjadi penerjemah antara Ibnu Abbas dan orang-orang. Dia menginformasikan, Ibnu Abbas berkata bahwa telah datang utusan Abdul Qais menemui Nabi , lalu beliau bertanya, "Kaum manakah atau utusan siapakah ini?" Mereka menjawab, "Rabi'ah!" Rasulullah ﷺ bersabda, "Selamat datang para utusan yang tidak akan terhina dan tidak akan menyesal." Para utusan itu berkata, "Ya Rasulullah, kami hanya bisa mendatangimu pada bulan suci. Sebab, di antara kami dan engkau ada suku kafir Mudhar. Oleh karena itu, berilah kami pelajaran yang jelas, yang dapat kami amalkan dan kami ajarkan kepada orang-orang di kampung kami, yang dengan begitu kami bisa masuk surga. Kemudian Nabi ﷺ memerintahkan mereka empat hal dan melarang empat hal. Beliau memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah semata seraya bertanya, "Tahukah kalian apa arti beriman kepada Allah semata?" Mereka menjawab, "Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Nabi ﷺ menjelaskan, "Persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan mengeluarkan seperlima dari harta rampasan perang." Nabi ﷺ juga melarang mereka dari empat hal: meminum isi ad-Dubbâ' (wadah dari sejenis labu manis kering [yang berisi khamr]), al-hantam (guci hijau (yang berisi khamr]), Syu'bah berkata, barangkali beliau menyebut, an-naqîr (batang kayu yang dilubangi bagian tengahnya [yang berisi khamr]), dan al-muzaffat (wadah yang dilapisi ter [yang berisi khamr]). Dan barangkali, beliau menyebut muqayyar (wadah yang dilapisi ter). Nabi ﷺ bersabda, "Jagalah semua itu dan sampaikan kepada orang-orang di kampung kalian."[ HR. BUKHARI nomor : 87 ] (Lihat kembali hadits no. 53).

تعليقات

المشاركات الشائعة