SHAHIH BUKHARI nomor : 80
(۲۱) بَابُ رَفْعِ الْعِلْمِ وَظُهُورِ الْجَهْلِ
وَقَالَ رَبِيْعَةُ: لَا يَنْبَغِيْ لِأَحَدٍ عِنْدَهُ شَيْءٌ مِنْ الْعِلْمِ أَنْ يُضَيِّعَ نَفْسَهُ
۸۰- حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ مَيْسَرَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ أَبِي التَّيَاحِ، عَنْ أَنَسِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: ((إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا)) [ أُنْظُرْ : ٨١, ٥٢٣١, ٥٥٧٧, ٦٠٨٠ ]
(21) Bab Terangkatnya Ilmu dan Tampaknya Kebodohan
Rabi'ah berkata, "Tidak selayaknya seseorang yang memiliki sebagian dari ilmu menyia-nyiakan dirinya (tidak mengajarkan ilmunya)."
80. Imran bin Maisarah menyampaikan kepada kami dari Abdul Warits, dari Abu at-Tayyah, dari Anas yang berkata bahwa Rasulullah ﷺbersabda, "Di antara tanda-tanda Kiamat adalah diangkatnya ilmu, merebaknya kebodohan, diminumnya khamr, dan praktik perzinaan secara terang-terangan."[ HR. BUKHARI nomor : 80 ] (Lihat hadits no. 81, 5231, 5577, dan 6808).
تعليقات